ETIKA
DAN PROFESI DALAM TEKNOLOGI INFORMATIKA
PENGERTIAN
ETIKA
Etika berasal dari bahasa Yunani “ethos”
yang berarti adat istiadat/kebiasaan yang baik. Jadi etika adalah ilmu yang
mempelajari tentang kebiasaan yang baik dan yang buruk pada manusia yang dapat
dipahamin oleh pikiran manusia. Pengertian Etika menurut kamus besar Bahasa
Indonesia, etika adalah Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak
dan kewajiban moral. Ada dua macam etika yang harus kita pahami bersama dalam
menentukan baik dan buruknya prilaku manusia :
Etika deskriptif
yaitu etika yang berusaha meneropong
secara kritis dan rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh
manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif
memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau
sikap yang mau diambil.
Etika normatif
yaitu etika yang berusaha menetapkan
berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia
dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian
sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan
diputuskan.
PENGERTIAN
BAIK DAN BURUK
Baik adalah suatu perbuatan yang tidak
bertentangan dengan norma-norma masyarakat yang berlaku dan mendatangkan
rahmat, dan memberikan perasaan senang, atau bahagia.
Sedangkan buruk adalah suatu perbuatan yang tercela yang bertentangan dengan
norma-norma masyarakat yang berlaku.
CARA PENILAIAN BAIK DAN BURUK
Kriteria
perbuatan baik atau buruk yang akan diuraikan di bawah ini sebatas berbagai
aliran atau faham yang pernah dan terus berkembang sampai saat ini. Khusus
penilaian perbuatan baik dan buruk menurut agama, adapt kebiasaan, dan
kebudayaan tidak akan dibahas disini.
Kebahagiaan (Hedonisme)
Tingkah
laku atau perbuatan yang melahirkan kebahagiaan dan kenikmatan/kelezatan. Ada
tiga sudut pandang dari faham ini yaitu
hedonisme individualistic,
hedonisme rasional,
universalistic hedonism
Bisikan Hati (Intuisi)
Bisikan
hati adalah kekuatan batin yang dapat mengidentifikasi apakah sesuatu perbuatan
itu baik atau buruk tanpa terlebih dahulu melihat akibat yang ditimbulkan
perbuatan itu. Tujuan utama dari aliran ini adalah keutamaan, keunggulan,
keistimewaan yang dapat juga diartikan sebagai kebaikan budi pekerti
Evolusi
Paham ini
berpendapat bahwa segala sesuatu yang ada di
alam ini selalu
mengalami perubahan yaitu
berkembang menuju kearah kesempurnaan.
Paham Eudaemonisme
Prinsip
pokok faham ini adalah kebahagiaan bagi diri sendiri dan kebahagiaan bagi orang
lain.
Aliran Pragmatisme
Aliran ini
menititkberatkan pada hal-hal yang berguna dari diri sendiri baik yang bersifat
moral maupun material. Yang menjadi titik beratnya adalah pengalaman, oleh
karena itu penganut faham ini tidak mengenal istilah kebenaran sebab kebenaran
bersifat abstrak dan tidak akan diperoleh dalam dunia empiris.
Aliran Naturalisme
Yang
menjadi ukuran baik atau buruk adalah apakah sesuai dengan keadaan alam,
apabila alami maka itu dikatakan baik, sedangkan apabila tidak alami dipandang
buruk.
Aliran Vitalisme
Aliran ini
merupakan bantahan terhadap aliran natiralisme sebab menurut faham vitalisme
yang menjadi ukuran baik dan buruk itu
bukan alam tetapi vitae atau hidup. Aliran ini terdiri dari dua kelompok
yaitu vitalisme pessimistis (negative vitalistis) dan vitalisme
optimistime.
Aliran Gessingnungsethik
Diprakarsai
oleh Albert Schweitzer, seorang ahli Teolog, Musik, Medik, Filsuf, dan Etika.
Yang terpenting menurut aliran ini adalah penghormatan akan kehidupan, yaitu
sedapat mungkin setiap makhluk harus saling menolong dan berlaku baik. Ukuran
kebaikannya adalah pemelihataan akan kehidupan, dan yang buruk adalah setiap
usaha yang berakibat kebinasaan dan menghalangi-halangi hidup.
Aliran Idealisme
Sangat
mementingkan eksistensi akal pikiran manusia sebab pikiran manusialah yang
menjadi sumber ide. Ungkapan terkenal dari aliran ini adalah segala yang ada
hanyalah yang tiada sebab yang ada itu hanyalah gambaran/perwujudan dari alam
pikiran (bersifat tiruan). Sebaik apapun tiruan tidak akan seindah aslinya
(yaitu ide). Jadi yang bai itu hanya apa yang ada di dalam ide itu sendiri.
Aliran Eksistensialisme
Etika
Eksistensialisme berpandangan bahwa eksistensi di atas dunia selalu terkait
pada keputusan-keputusan individu, Artinya, andaikan individu tidak mengambil
suatu keputusan maka pastilah tidak ada yang terjadi.
Aliran Marxisme
Berdasarkan
Dialectical Materialsme yaitu segala sesuatu yang ada dikuasai oleh keadaan
material dan keadaan material pun juga harus mengikuti jalan dialektikal itu.
Aliran ini memegang motto segala sesuatu jalan dapatlah dibenarkan asalkan saja
jalan dapat ditempuh untuk mencapai sesuatu tujuan. Jadi apapun dapat dipandang
baik asalkan dapat menyampaikan/menghantar kepada tujuan
PENGERTIAN PROFESI
Profesi
adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess" yang dalam bahasa
Yunani adalah "Επαγγελια" yang
memiliki arti "Janji untuk memenuhi kewajiban
melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen". Profesi adalah pekerjaan yang
membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Menurut
Liberman profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang diperoleh melalui latihan
khusus yang memadai.
CIRI-CIRI
PROFESI
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat
yang selalu melekat pada profesi,
yaitu :
- Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
- Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
- Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
- Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.
- Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.
PENGERTIAN
TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI
Teknologi
Sistem Informasi (TSI) adalah technology information system yaitu
teknologi yang tidak terbatas pada penggunaan sarana komputer, tetapi meliputi
pemrosesan data, aspek keuangan, pelayanan jasa sejak perencanaan, standar dan
prosedur, serta organisasi dan pengendalian sistem catatan (informasi). Jadi,pengertian
etika dan profesionalisme TSI adalah suatu aturan untuk mengatur
perilaku manusia dalam penggunaan dan memanfaaatkan informasi secara pandai.
PERANAN
TEKNOLOGI INFORMASI
Peranan teknologi informasi pada aktivitas
manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi
fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis, memberìkan andil besar
terhadap perubahanperubahan yang mendasar pada struktur, operasi, dan manajemen
organisasi. Berkat teknologí ini, berbagai kemudahan dapat dìrasakan oleh
manusia.
Kapan Etika dan Profesionalisme TSI
harus diterapkan ?
Ada empat isu etika era informasi pada
umumnya, yaitu privacy (kerahasiaan), accuracy (kebenaran), property
(kepemilikan), accessibility (hak akses).
Privacy
Contohnya sebagai administrator untuk
backup dan replikasi data, mereview data yang dipercayakan kepada Anda
dilakukan seperlunya bila terkait dengan pekerjaan. Anda harus profesional.
Accuracy
Informasi yang diberikan harus benar,
ter-otentikasi, tepat, akurat, dan bertanggung jawab karena apa yang Anda
informasikan bisa jadi merupakan bahan referensi dalam membuat keputusan.
Property
Aspek ini berhubungan dengan siapa
pemilik informasi, bagaimana harganya, siapa channel atau bagaimana informasi
itu mengalir, siapa yang boleh mengakses.
Accessibility
Berhubungan dengan informasi apa yang dapat
diperoleh orang seseorang atau organisasi, dan dalam kondisi seperti apa. Hak
akses ini erat hubungannya dengan privasi dan sekuriti.
Sumber :
amutiara.staff.gunadarma.ac.id/.../files/.../PENGERTIAN+ETIKA.doc
http://ghozuan.blogspot.com/2012/03/artikel-etika-profesionalisme-tsi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar